Penyebab Miss V Bau Tak Sedap, Apa Saja?

Infeksi vagina dapat dikenali dengan adanya area yang gatal tidak biasa dan seringkali berbau. Jika Anda melihat gejala-gejala ini, segera cari pengobatan. Gejala tidak hilang begitu saja jika dibiarkan begitu saja. Namun Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini cukup umum terjadi dan dapat diobati dengan mudah. Selain menggunakan sabun pembersih kewanitaan, Anda juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami masalah pada area intim Anda.

Ingatlah bahwa setiap orang berbeda, sehingga gejala infeksi jamur vagina dapat bervariasi dan dapat ringan, sedang, atau berat. Namun, kondisi ini cukup umum terjadi, mengingat setidaknya 3 dari 4 wanita menderita penyakit ini setidaknya sekali dalam hidup mereka. Banyak juga wanita yang menderita infeksi jamur ini berulang kali karena sering kambuh. Namun, ada beberapa kondisi medis yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi jamur vagina ini. Anda akan berisiko lebih tinggi terkena infeksi pada miss V jika:

  • Sedang berada dalam masa kehamilan
  • Baru saja menyelesaikan pengobatan antibiotik
  • Memiliki riwayat sakit diabetes
  • Kurang menjaga kebersihan terutama saat menstruasi
  • Sedang mengonsumsii pil KB
  • Telah didiagnosis memiliki HIV.

Namun, jangan khawatir! Infeksi pada vagina bukanlah infeksi yang dapat ditularkan secara seksual. Meski begitu, Anda harus mewaspadai beberapa gejala infeksi jamur vagina berikut ini:

  • Gatal, sensasi terbakar atau terbakar, nyeri vagina dan kemerahan dan pembengkakan pada bibir vagina (labia),
  • Keputihan dengan cairan kental tapi tidak berbau
  • Rasa sakit ataupun tidak nyaman saat berhubungan seks

Pada dasarnya, Infeksi vagina disebabkan oleh bakteri, jamur atau mikroorganisme. Ada beberapa kondisi yang memicu terjadinya infeksi vagina, antara lain:

  1. Rendahnya kebersihan area intim. Jika bagian pribadi Anda tidak dibersihkan dengan benar, bakteri dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.
  2. Pakaian dalam yang ketat dan menyerap. Jamur dan bakteri lebih mudah tumbuh di tempat lembab, apalagi dengan jenis celana dalam ini.
  3. Sedang meminum antibiotik. Antibiotik dapat membunuh semua bakteri, termasuk yang baik, jadi tidak ada yang dapat menghentikan pertumbuhan ragi. gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah, Anda mungkin lebih rentan terhadap infeksi jamur.
  4. Penurunan keasaman. Keasaman yang rendah pada vagina menyebabkan penurunan jumlah bakteri baik dan peningkatan bakteri penyebab infeksi.

Dalam kebanyakan kasus, bakteri yang menyerang vagina atau infeksi jamur sebenarnya cukup mudah diobati. Jangan lupa untuk menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang memiliki tingkat pH aman. Untuk menghilangkan infeksi jamur vagina sepenuhnya, Anda perlu menggunakan perawatan internal dan eksternal yang mengobati infeksi itu sendiri, serta krim yang dapat membantu meredakan gejala.